Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi
Hakikat pemikiran Abdurrahman Wahid, biasa disapa Gus Dur, adalah humor. Gus Dur dan humor bagai dua sisi mata uang yang sama. Memisahnya dia dari lelucon ibarat mencoba memilah rasa manis dari gula atau membagi rasa asin dari garam. Sejak tahun 1970-an, dia dikenal piawai menciptakan, mengadaptasi, mengumpulkan, dan menyampaikan humor. Bahkan, sesungguhnya Gus Dur komedian yang punya profesi sampingan sebagai presiden, kyai, budayawan, dan penggerak sosial. Dia berhasil memanfaatkan lelucon untuk menyemai demokrasi dan keberagaman kepada masyarakat luas. Namun, saat menjadi Presiden Republik Indonesia dan tetap menggunakan humor untuk berkomunikasi politik dengan masyarakat, lelucon yang disampaikannya ibarat bumerang yang balik menghantam.
Kata Kunci : Abdurrahman Wahid, humor, kepemimpinan, komika, komunikasi politik