Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi

Memotret Indonesia Lewat Prisma

Vedi R Hadiz

Prisma semula didirikan dan diterbitkan untuk menyambut berbagai kemungkinan yang sempat diharapkan terbuka bagi masa depan Indonesia di tahun-tahun awal Orde Baru. Harapan tersebut praktis kandas dengan semakin bercokolnya sistem otoritarianisme Orde Baru yang korup dan represif, terutama terhadap kekuatan-kekuatan masyarakat yang inde- penden. Akan tetapi, Prisma berevolusi, meski gagal mempertahankan status sebagai episen- trum perdebatan pembangunan di Indonesia. Kini sudah setengah abad dilalui Prisma, kendati sempat absen antara 1998 dan 2009. Dewasa ini, Indonesia mengalami sejumlah tantangan “baru tapi lama” yang hadir dengan tingkat keterpautan sangat tinggi dengan perkembangan global. Adalah tantangan Prisma untuk tetap relevan sebagai “pemotret” perubahan masyarakat dan pergulatan pemikiran di Indonesia. Hal itu menjadi makin pen- ting karena Reformasi baru mampu melahirkan demokrasi yang cacat, sementara cita-cita keadilan sosial tampak kian sulit diwujudkan.


 

Kata Kunci : demokrasi, intelektual, modernisasi­pluralis, orde baru, pembangunan