Jurnal Pemikiran Sosial Ekonomi

Perbankan Indonesia di Tengah Turbulensi Ekonomi Global

A. Tony Prasetiantono

Krisis finansial global mulai menunjukkan tanda-tanda berakhir pada triwulan III/2009. Krisis ekonomi kali ini tampaknya akan menyerupai kurva berbentuk “V” daripada kurva “U”. Artinya, krisis akan berhenti pada titik nadir tertentu, kemudian terjadi pemulihan. Ini berbeda dengan Depresi Besar dunia tahun 1930-an yang dimulai dari 1929 dan baru mulai pulih pada 1936. Tidak seperti krisis 1998, perekonomian Indonesia kali ini bakal dapat melaluinya dengan baik. Industri perbankan yang menjadi episentrum krisis 1998 kali ini tidak terpuruk. Memang terjadi krisis Bank Century, namun industri perbankan selebihnya menunjukkan kinerja yang baik. Situasi krisis 2009 memang jauh berbeda dibanding krisis 1998. Selain tidak terlibat transaksi derivatif, industri perbankan juga tidak harus menanggung kerugian besar yang disebabkan oleh negative spread, sehingga permodalan tetap kuat. Kecenderungan penguatan corporate governance juga menjadi pilar penting sehingga bisa selamat dari krisis finansial 2009. Tahun 2010 keadaan akan lebih baik, seiring dengan tren pemulihan ekonomi global.